Minggu, 30 Juni 2013

Ragam Tenun Ikat


Tenun Ikat Flores


Banyak warisan tradisional yang merupakan kekayaan budaya leluhur yang patut kita lestarikan.  Diantaranya adalah tenun ikat.  Siapa lagi yang akan melestarikan bila bukan generasi sekarang ini, sebelum terlanjur punah atau kita harus melihatnya di museum negara lain, atau akan sangat miris bila di claim negara lain sebagai warisan mereka, karena ketidak pedulian kita.

Ternyata banyak daerah di Indonesia yang menghasilkan kerajinan tenun ikat antara lain Bali (Tenun Ikat Gringsing), Batak (Ulos), Garut (Tenun Garutan), Jepara (Tenun Ikat Troso), Kalimantan (Tenun Sambas/Kain Lunggi, Lampung (Tapis), Palembang (Tenun Songket), Timor-Timur (Tenun Biboki), Toraja (Tenun Toraja), NTT dan masih banyak lagi.

Sedikit ulasan mengenai ragam tenun dari NTT.

Menarik dibahas karena NTT paling kaya dengan ragam tenun karena memiliki 20 kabupaten dan satu kota yang dihuni oleh 15 suku atau etnis tertentu, dengan adat dan kebudayaan masing-masing, tentunya dengan kreasi tenun yang berbeda-beda, terlihat dari corak hias atau motif tenunannya.  Dan biasanya penamaan kain tenun berdasarkan nama daerah atau kabupatennya.

Bila dilihat dari cara pembuatannya, Tenun NTT terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
1.      TENUN IKAT dimana pembentukan motifnya dari proses pengikatan benang yang kemudian di celup warna dan bagian yang tidak diikat akan menyerap warna lebih banyak.
Hampir semua wilayah NTT memiliki kerajinan tenun ikat dengan motif khasnya masing-masing kecuali kabupaten Manggarai dan sebagian kabupaten Ngada.

2.      TENUN BUNA
Istilah dari daerah Timor Tengah Utara, dimana dalam proses menenun menggunakan benang yang telah diwarnai terlebih dahulu.  Benang tersebut kemudian ditenun untuk membentuk motif yang berbeda-beda.
Kain Tenun Buna meliputi daerah Kupang, Belu serta Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara

3.      TENUN LOTIS / SOTIS
Dari tampilannya mirip dengan tenun songket. Proses pembuatannya sama dengan Tenun Buna yaitu menggunakan benang yang telah diwarnai terlebih dahulu.  Perbedaannya terletak pada perpaduan antara menenun dan menyulam sehingga motifnya akan terlihat seperti 3 dimensi.
Kain tenun ini banyak ditemukan didaerah Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada dan Manggarai
 
Tenun Pahiku Sumba




Variety of Kain Tenun Ikat

Many traditional heritage which is the ancestral cultural wealth are things we should preserve. Among them are kain tenun ikat. Who else is going to preserve this if it is not our generation. Before it is extinct or already in the museum of other countries, or we will be very sad if other countries claim as their heritage, because our ignorance, we must preserve our heritage.

Apparently, there are a lot of areas in Indonesia which produce kain tenun such as Bali (Tenun Ikat Gringsing), Batak (Ulos), Garut (Tenun Garutan), Jepara (Tenun Ikat Troso), Kalimantan (Tenun Sambas/Kain Lunggi, Lampung (Tapis), Palembang (Tenun Songket), Timor-Timur (Tenun Biboki), Toraja (Tenun Toraja), NTT and many more.

A little review on the various kain tenun of NTT (Nusa Tenggara Timur)

NTT is an interesting discussion because it has the most variety of kain tenun because it has 20 districts and one city inhabited by 15 tribes or ethnic, the customs and cultures of each, of course, with the creation of different kain tenun, can be seen from ornamental pattern or motif brocade. And the naming of kain tenun usually by its regional or district origin.

Catagorized by the ways of making, kain tenun NTT divided into 3 types:
1.
Tenun ikat
The formation of motifs from binding the thread which is then dyed. Parts that are not binded will absorb more color.
Almost all areas
in NTT have tenun ikat with each distinctive motif except Manggarai district and some of Ngada district.

2. Tenun Buna
It is the the term in ​​Northern Central Timor, where the process of weaving using thread that has been dyed in the first place. The thread then is woven to form different motifs.
Places of Kain tenun Buna include Kupang, Belu, Eastern Central Timor, and Northern Central
Timor

3. Tenun Lotis / Sotis
From the looks
is similar to tenun songket. The manufacturing process is the same as tenun Buna that using thread that has been dyed first. The difference lies in the combination of weaving and embroidery so the motive will look like 3D.
These kinds are widely found in Kupang, Eastern Central Timor, Northern Central Timor, Belu, Alor, East Flores, Lembata, Sikka, Ngada and Manggarai.



Tenun Ikat Flores


Tidak ada komentar:

Posting Komentar