Sabtu, 20 Juli 2013

Proses Menenun






Pembuatan kain tenun ikat biasanya dilakukan oleh para wanita.  Menenun dilakukan sebagai sumber mata pencaharian atau sebagai pengisi waktu di kala senggang.  Hal pertama yang dilakukan sebelum menenun adalah menyiapkan benang.  Benang itu dipintal dari kapas dengan alat tradisional, mereka membuat sendiri benangnya untuk menghasilkan karya yang orisinil.  Hasil pintalan ini tidak selalu halus sehingga tidak ada corak tenunan yang sama.  Inilah yang membuat kain tenun ini unik.

Selanjutnya adalah proses pencelupan benang pada pewarna.  Setelah warna meresap dan dibiarkan mengering baru diikat pada mesin tenun tradisional (Lana Her’ru).  Proses penenunan dilakukan dengan menggunakan dua jenis benang, yaitu benang pakan dan benang lungsin. Benang lungsin diikatkan pada mesin tenun. Sedangkan benang pakan dimasukan secara horizontal terhadap benang lungsin yang telah diikat secara vertikal pada mesin tenun.

Perbedaannya yang paling mencolok dari proses penenunan biasa adalah proses mencari inspirasi dengan berdoa kepada leluhur untuk mendapatkan motif yang akan digambarkan.  Berdoa juga dilakukan untuk memperlancar pekerjaan menenun.
(1) Lungsin (2) Pakan

Weaving Process

The making of kain tenun is usually done by the women. Weaving is done as a source of income or as a thing to do in the spare time. First thing to do is prepare the yarn before weaving. The yarn spun from cotton with traditional tools, they make their own yarn to produce the work that is original. The result is not always smooth so that there are no same patterns. This is what made ​​the kain tenun unique.

Next is the process of dyeing yarn.
After the color is absorbed and dried, then it is tied on a traditional looming machine (Lana Her'ru). Weaving process is done by using two types of threads, namely lungsin thread and pakan thread. Lungsin thread is tied around the loom. While the pakan thread is inserted horizontally to the lungsin thread that have tied vertically on the loom.

The most distinct difference from ordinary weaving process is the process of looking for inspiration by praying to ancestors to get motifs / patterns that will be used. Praying is also done to aid the work from things.

2 komentar: